Seorang MC muncul di tengah panggung, dan dengan tegas berkata : "Selamat berjumpa para hadirin! Saat ini kami menyambut Anda semua, 300 tamu istimewa untuk menyaksikan secara langsung acara 'D E B A T' ini! "
Penonton bertepuk tangan.
"Baiklah, kita sambut ke 6 peserta kita.... " MC melayangkan pandangan ke pintu masuk di tengah panggung. Lampu sorot menyinari ke sana, dan muncullah satu persatu para peserta acara 'Debat'... sambil melambaikan tangan ke penonton yang ada, mereka kemudian menuju ke kursi masing-masing, dan duduk.
(Gambar diambil dari BALEBENGONG DOT NET.)
Tiap peserta sengaja memakai pakaian yang berbeda : Merah, Biru, Kuning, Hijau, Hitam dan Coklat.
"Sesuai dengan petaruan yang telah kita sepakati bersama, maka di dalam debat ini tidak diijinkan menyebut secara langsung sebuah properti keagamaan, misalnya : TUHAN, Kitab Suci, Nama Nabi, Nama Rasul, dan sebagainya. Semua itu diwakili dengan menyebut benda-benda yang kita jumpai sehari-hari..."
"Jika melanggar, maka peserta debat ini kami keluarkan dari arena!"
Tepuk tangan memenuhi ruangan.
"Kesempatan pertama, saya persilakan seluruh peserta debat ini memperkenalkan diri secara singkat, jelas dan padat!" MC mempersilakan.
Tokoh pertama, berpakaian serba hitam berdiri.
"Saya mewakili nomor 1, memilih lambang OLAHRAGA SEPAKBOLA. Kami adalah cabang olahraga yang memiliki pengikut paling banyak di negara ini. Terima kasih!"
Penonton bertepuk tangan. Setelah dia duduk, perempuan berpakaian serba hijau berdiri.
"Saya mewakili nomor 2, memilih lambang OLAHRAGA BOLA BASKET atau BASKET BALL. Jumlah kami nomor dua di negara ini, tersebar di beberapa pulau di negara ini. Mohon dukungan dari seluruh penonton! Terima kasih!"
Tepuk tangan mengiringi ibu ini duduk. Peserta nomor 3, berpakaian serba merah berdiri.
"Saya mewakilik nomor 3, memilih lambang OLAHRAGA BILLYARD, mengutamakan kecepatan, ketelitian dan kebersamaan! Terima kasih!"
Peserta ke 4, berpakaian serba biru, berdiri dan memperkenalkan diri : "Saya mewakili nomor 4, mohon dukungan dari seluruh penonton! Pilihan kami adalah BOLA PING PONG !Kami berdoa supaya seluruh penghuni dunia ini hidup dalam kedamaian!"
Peserta ke 5, berpakaian serba oranye : "Kami mungkin paling sedikit penggemarnya, wakil nomor 5, tetapi kami tetap yakin bahwa suatu hari kelak, seluruh negara ini akan menggemari permainan kami yaitu OLAHRAGA GOLF!"
Beberapa detik kemudian, peserta nomor 6, berpakaian COKLAT dan menggunakan asesoris WARNA-WARNI (dasi kuning, krah baju hijau, celana strip merah) berdiri : "Bapak-bapak, ibu-ibu, seluruh hadirin sekalian. Wakil dari OLAHRAGA SEPAK BOLA, BOLA BASKET, BILLYARD, PING-PONG dan GOLF telah menyatakan diri mereka. Saya tidak berbangga dengan kelompok yang saya wakili, tetapi saya nyatakan bahwa mereka semua adalah 'pendatang' di negeri kita! "
Suara gemuruh terdengar dari 5 wakil olah raga.... Wakil nomor 6 mengangkat tanganya tinggi-tinggi : "Tunggu sebentar, dengarkan penjelasan saya! Olah raga yang saya wakili sudah ada sejak mereka belum datang ke negeri ini! Saya mewakili semua OLAH RAGA TRADISIONAL yang ada di negeri ini!"
Wakil nomor 1 berdiri dan berkata (suaranya keras, sebab mereka memakai headset microphone : "Saudara nomor 6 ! Jangan ngawur! Di negara kita, yang dianggap resmi dan di sahkan oleh pemerintah hanya 5 OLAHRAGA, yaitu kami berlima! Olahragamu tidak diakui! "
Serentak wakil nomor 2, 3, 4, dan 5 bertepuk tangan sambil mengangguk-angguk bangga. Wakil nomor 1 kembali duduk.
"Benar, memang kalianlah OLAH RAGA yang dianggap resmi di negara ini. Tetapi, banyak sekali anggota-anggota kalian, yang walaupun di KTP mereka tertulis OLAH RAGA kalian, sejatinya mereka masih suka dan benar-benar menjadi anggota kami! " Lalu wakil nomor 6 duduk.
Suasana jadi ramai, para wakil (no 1 - 5) masing-masing mengeluarkan pendapatnya. Penontonpun terpancing untuk mengeluarkan pendapat mereka semua.
"TEEETTTTTT. . . . . . . . " terndengar suara yang sangat nyaring, membuat semua orang menutup telingga mereka.
MC menunggu hinga tenang. Kemudian dia berkata : "Para peserta, dan penonton baik yang ada di sini ataupun yang menyaksikan acara DEBAT ini di televisi atau lewat internet - mohon maaf, saya terpaksa menekan bel ini karena semuanya mengeluarkan pendapat tanpa mengikuti prosedur yang kita sepakati. Apa syarat utama mengikuti DEBAT ini ? "
Seorang penonton berdiri dan berteriak "Diam saat yang lain bicara!"
MC tersenyum : "Terima kasih pak! Benar, waktu Anda masuk ke ruangan ini, telah dijelaskan beberapa persyaratan khusus, salah satunya adalah : kita harus diam dan mendengarkan orang lain berbicara, bukan memotong ucapannya, atau mendebatnya secara langsung - maaf, seperti di pasar - bagaimana, setuju ??? "
"Setuju....... " seluruh ruangan itu dipenuhi suara para penonton.
"Baiklah, untuk topik bahasan hari ini, kita akan mengacaknya di layar monitor!" MC mengajak penonton melihat ke monitor. Monitor yang sangat besar itu menampilkan beberapa pilihan materi DEBAT : Alat Olah Raga, Jumlah Pemain, Ukuran Lapangan, Wasit, Pelatih, Lapangan Permainan, Seragam, dsb.
"Komputer - diacak !" seru MC. Dan, komputerpun mengacak kata-kata yang tertera di layar monitor... beberapa detik kemudian "STOP!" MC menghentikan program itu, dan di layar tampaklah tulisan = B O L A.
Seluruh penonton mengeluarkan suara pelan, mirip dengungan lebah.
"Baiklah, topik saat ini adalah BOLA. Saya persilakan masing-masing peserta mengemukakan pendapatnya tentang topik ini, dan sekali lagi, saya mohon semua tenang dan mentaati peraturan di ruangan ini. Jika masih ada pelanggaran, baik para penonton ataupun peserta, dengan sangat menyesal saya akan meminta security untuk membawa Anda ke luar dari ruangan ini, dan silakan berdebat sepuas hati di . . . luar !"
Penonton bertepuk tangan.
(Gambar diambil dari : W13 DOT TRADEMARKET DOT COM
Wakil 1 berdiri dan berbicara : "Terima kasih atas waktu dan kesempatan ini, saya mewakili seluruh PEMAIN SEPAK BOLA dan OLAH RAGA SEPAK BOLA, menyatakan, bahwa bagi kami semua, cara yang paling tepat dan paling benar di dunia ini dalam menggunakan BOLA sebagai alat olah raga adalah = menendangnya dengan kaki!"
"Wuuuuuuuuu . . . ." terdengar beberapa penonton mengeluarkan suara protesnya. Tapi waktu MC memandang mereka, mereka cepat-cepat menutup mulutnya (takut dikeluarkan dari ruangan itu).
"Oleh sebab itu . . ." lanjut wakil 1 "kami akan menentang segala macam cara yang dilakukan oleh orang-orang di negara ini, walaupun diwakili oleh 5 orang yang ada di sini, untuk menghentikan semua tindakan yang menyalahgunakan perlakuan terhadap BOLA-BOLA yang ada di negara ini! Ingat, kami akan gunakan berbagai macam cara! Kami juga menentang penggunaan BOLA dengan ditendang! Itu sangat kasar, tidak sopan, tidak bermoral, dan sangat mengganggu prinsip dasar kami!"
Wakil 1 duduk kembali. Wajahnya menunjukkan kepuasan yang sangat...
"Oke, kita sudah mendengar statement dari wakil 1, berikutnya, silakan . . ." MC mempersilakan wakil 2.
"Bapak-bapak dan ibu-ibu, siapapun yang hadir di sini. Kami dari wakil OLAHRAGA BASKET, sangat menentang perlakuan yang disebutkan oleh wakil 1 tadi. Bagi kami, BOLA harus dipegang dengan tangan, dilemparkan dan diperebutkan dengan tangan. Ingat, tangan lebih terhormat dan lebih mulia daripada kaki! "
(Gambar diambil dari : REDRIVERPAK DOT FILES DOT WORDPRESS DOT COM )
Sebagian penonton menyambutnya dengan tepuk tangan meriah...
Wakil 1 senyum-senyum saja mendengar komentar itu. Wakil 2 melanjutkan "Tetapi, prinsip utama kami adalah perdamaian. Kami tidak akan menyelesaikan masalah yang terjadi dengan jalan kekerasan!"
Tepuk tangan penonton kembali memenuhi ruangan, mengiringi wakil 2 duduk. Wakil 3 berdiri dan memberi salam ke seluruh penonton.
"Salam damai.... saya mewakili OLAH RAGA BILLYARD, mengutamakan keindahan di dalam ke aneka ragaman BOLA-BOLA BILLYARD kami. Kami lebih suci, lebih terhormat dari ke dua wakil tadi! Jika wakil SEPAKBOLA menggunakan kaki mereka, sedangkan wakil BOLA BASKET menggunakan tangan - - - ke dua hal itu bagi kami adalah hal yang haram / dilarang di olahraga kami. Kami memanfaatkan BOLA yang berwarna warni itu, dan menggunakan 'tongkat khusus' untuk mengerjakan tugas-tugas kami! Tangan hanya kami gunakan untuk memindahkan BOLA-BOLA, bukan memukulnya, kami gunakan tangan kami dengan hormat untuk memegang bola, bukan melemparnya seperti pemain BOLA BASKET!
(Gambar diambil dari : 4 DOT BP DOT BLOGSPOT DOT COM)
Jadi, kami lebih mempunyai kesempurnaan dan ketepatan dalam mencapai sasaran kami. Sekian!"
Tepuk tangan mengiringi wakil 3 duduk.
Wakil ke 4 berdiri. "Ditendang dengan kaki, dilempar dengan tangan, disodok dengan tongkat - semua itu tidak salah, menurut pandangan bapak-bapak (memberi hormat dengan membungkukkan badan ke wakil 1, 2 dan 3)... tetapi sejak ratusan tahun, leluhur kami telah mendidik kami dengan menggunakan BOLA PING PONG yang kecil, ringan, dan sangat cekatan - - - mengalahkan semua BOLA-BOLA yang ada saat ini. Cara memukul kami dengan cara kami sendiri, ada sejak ratusan tahun silam. Itu, merupakan kebanggaan kami... sekian !"
Gambar diambil dari sini.
Tepuk tangan penonton terdengar lagi.
Wakil ke 5 berdiri dan berbicara : "Semua yang ada di sini, boleh mengemukakan kelebihan masing-masing mengenai cara menggunakan BOLA-BOLA itu. Tetapi, kelompok yang saya wakili, adalah kelompok paling ber-gengsi, paling terhormat, karena anggota olahraga BOLA GOLF adalah orang-orang yang kaya, para pejabat, tokoh-tokoh masyarakat, dan tidak sembarangan orang bisa menjadi anggota kami. Singkatnya, kami paling berkuasa di negeri ini, kami memegang kendali atas kalian semua! "
(Gambar diambil dari : sini)
Dengan tenang wakil ke 5 duduk. Penonton mencibir - pelan-pelan. Mereka tahu, kelompok pemain BOLA GOLF sangat berpengaruh di negeri ini, walau jumlahnya sangat sedikit, karena mereka sangat kaya dan mempunyai anggota orang-orang penting di negeri ini.
Semua mata tertuju ke wakil 6 yang dari tadi hanya senyum-senyum sinis mendengar ocehan wakil-wakil OLAHRAGA BOLA yang berbicara dari awal hingga akhir.
Dia berdiri : "Saya tidak mengomentari panjang lebar. Tetapi saya akan mengingatkan, bahwa 5 bapak-bapak tadi adalah olahraga-olahraga dari luar negeri, bukan olahraga asli negara kita! Sebelum mereka ada, kami sudah memiliki di negara kami ini : OLAHRAGA TRADISIONAL! Jika ternyata hari ini pengikut OLAH RAGA SEPAK BOLA berjumlah paling besar, paling mayoritas di negara ini - - - tidak masalah. Olahraga mereka bukan olahraga asli milik bangsa dan negara kami! Demikian juga dengan yang lain - - - semua didatangkan dari luar negeri! Jadi, saya yakin - - - banyak di antara penduduk negara ini masih suka melakukan OLAHRAGA TRADISIONAL! Walau, ini dilakukan tidak terang-terangan, karena adanya campur tangan pemerintah (melirik ke wakil OLAHRAGA GOLF) di antara kita! "
(Gambar diambil dari sini.)
Penonton menyambut ucapan wakil 6 dengan antusias, mereka berdiri dan bertepuk tangan dengan meriah!
"Jika wakil-wakil di sini memeriksa dengan teliti dan jujur, terbuka, maka banyak sekali anggota yang kalian miliki, yang terdaftar menjadi anggota cabang OLAHRAGA Anda - - - diam-diam atau terang-terangan, mereka juga melakukan kegiatan OLAH RAGA TRADISIONAL kami! Masalah ini sudah diketahui oleh seluruh penduduk negara ini! Bahkan, kalian juga tidak bisa berbuat apa-apa terhadap anggota-anggota kalian yang 'DOBEL CABANG' seperti itu bukan??" Lanjut wakil 6, tetap dengan tenang.
Tepuk tangan terdengar lagi.
"Namun, karena DEBAT ini hanya dibatasi masalah 'BOLA' saja, baiklah, saya memang mengakui, bahwa OLAH RAGA TRADISIONAL kami memiliki berbagai macam jenis bola : bola bekel, bola kelereng, dan lain-lain. Tetapi, kami bangga memakainya, sebab itu adalah OLAH RAGA asli negeri ini, jauh sebelum kalian datang membawa CABANG OLAH RAGA kalian! Sekian!"
Wakil 6 duduk, dan penonton mengiringinya dengan tepuk tangan yang meriah, dan mereka kembali duduk.
MC maju ke depan. "Demikianlah awal dari debat ini, kami batasi dengan subyek BOLA. Untuk DEBAT yang akan datang, masih banyak subyek-subyek yang menarik!"
MC menunjuk ke layar monitor besar.
"Inilah beberapa kesamaan dari OLAH RAGA-OLAH RAGA yang ada !"
- GURU BESAR - diajar oleh seorang guru besar (yang tidak pernah bertemu langsung, tetapi pelajaran diberikan lewat 'murid-murid Guru Besar itu)
- KITAB PERATURAN - Ditulis oleh 'murid-murid' Guru Besar, mencakup segala peraturan yang harus ditaati oleh seluruh anggota PEMAIN, dan setiap larangan harus dijauhi - tidak dilakukan. Di buku-buku itu juga ditulis 'pahala' (= hadiah / reward) dan 'hukuman' bagi semua pemain. Masing-masing cabang olahraga mengklaim bahwa KITAB PERATURAN merekalah yang paling benar, paling murni dan diakui sebagai 'kata-kata dari GURU BESAR OLAHRAGA seluruh cabang olah raga di dunia ini'.
- YAKIN : Guru Besar itu benar-benar 'suci' - 'benar' demikian juga semua peraturan yang ditulis di buku-buku / kitab-kitab peraturan yang ada.
- OLAH RAGA TERBAIK = Olah raga kita sendiri
- OLAH RAGA LAIN = Tidak berguna, tidak bagus, kurang bermanfaat
- TUJUAN OLAH RAGA = Menyehatkan badan
- KEGIATAN RUTIN = latihan rutin
- JUMLAH ANGGOTA = harus terus ditambah dengan jalan 'halus' atau 'kasar', berusaha supaya semua manusia di dunia ini menjadi 'PEMAIN OLAH RAGA' yang dimiliki.
- BELUM MENDUNIA - Walau memiliki pengikut yang banyak, tidak bisa lepas dari 'peraturan DUNIA / INTERNASIONAL'. Contoh, mau pergi ke luar negeri harus tetap punya VISA. Jika melanggar hukum, tetap akan ditangkap oleh Polisi dan dimasukkan penjara, dsb.
"Inilah beberapa perbedaan yang ada !"
- Konsep GURU BESAR OLAH RAGA
- Konsep TEKNIK TEKNIK BERLATIH
- Jumlah PEMAIN
- Seragam OLAH RAGA
- Ukuran LAPANGAN
- Siapa yang menjadi WASIT
- Aturan pertandingan
- Tempat mengadakan PERTANDINGAN
"Harap dimaklumi, ada banyak cabang olah raga yang tidak kami undang di sini, karena mereka tidak diakui keberadaannya di negara kita. Juga, ada satu cabang olah raga yang menolak semua ide-ide yang dimiliki oleh para olahragawan. Mereka tidak mempercayai bahwa ada seorang GURU BESAR AGAMA d dunia ini!"
"Jangan lupa, pada acara ini kami tidak mengundang mereka yang tidak suka BEROLAH RAGA, sebab mereka selalu menentang keberadaan kita semua. Dan, sewaktu Anda meninggalkan gedung ini, kami sediakan berbagai macam suvenir, brosur-brosur dan kenang-kenangan untuk dibawa pulang.
Dan, para hadirin juga bisa mengunjungi WEBSITE masing-masing peserta DEBAT ini, tetapi waspadalah, masing-masing pasti tetap menanggap OLAHRAGAnya yang paling benar ,dan yang lain salah!
Oke, Mari, kita lanjutkan DEBAT ini!"