Jika Anda mengerti alasan mengapa :
1. Seorang pemuda merelakan tubuhnya ditatto (sakit, tapi demi harga dirinya)
2. Seorang perempuan mau memakai pakaian yang menutup seluruh tubuhnya sesuai agama yang dianutnya. (dia dianggap aneh oleh lingkungan kerja, tapi tetap maju!)
3. Seorang perokok tidak mau berhenti merokok. (dinasehati bahwa rokok itu racun, tapi tetap saja merokok terus)
4. Saya sangat mempercayai bahwa kakek dan nenek saya benar-benar seperti yang dikatakan almarhum ayah saya, walau saya tidak pernah melihat mereka.
5. Saya bisa tidur di bis kota atau angkot, karena saya percaya sepenuhnya kepada supir yang mengendarai bis atau angkot itu.
Maka Anda akan mengerti mengapa saya menyembah Tuhan saya, walaupun seluruh dunia mengatakan Dia bukan Tuhan.
JIKA DUA AGAMA DISKUSI
Jika dua pemeluk agama berdiskusi (atau berdebat), maka mereka seperti PEMAIN SEPAKBOLA dan PEMAIN BASKET berdiskusi tentang 'bagaimana sebaiknya menggunakan BOLA'.
Yang satu : harus ditendang dengan kaki. Yang lain : Tidak boleh kena kaki, harus dipegang dengan tangan.
Sasaran : Gawang sudah beda, yang BOLA : gawangnya KOTAK, dijaga 1 kiper. Yang Basket : Gawang dipasang di atas, harus dijaga banyak orang.
Perbedaan yang ada :
1. Jumlah pemain.
2. Tempat bermain (lapangan / arena lapangan)
3. Waktu bermain.
4. Jenis hukuman untuk pelanggaran2 pemain.
Banyak perbedaannya, tapi juga ada kesamaannya :
1. Tujuannya sama = olahraga, supaya badan sehat.
2. Memiliki sasaran untuk mengalahkan lawan main, dengan mencari nilai yang paling tinggi.
3. Harus ada kerja sama yang baik di dalam tim
4. Harus sering berlatih / latihan
5. Harus mentaati peraturan-peraturan yang berlaku di dunia olahraga mereka sesuai bidangnya.
Rapat ini akan lebih seru jika dihadirkan juga : PEMAIN BOLA VOLLEY, PEMAIN BOLA PING PONG, PEMAIN BILLYARD.
Lucunya, sering pemain SEPAKBOLA menggunakan peraturan-peraturan (ayat-ayat) dari pemain BASKET untuk menyatakan bahwa para pemain BASKET salah dalam melakukan kegiatan olah-raga mereka, demikian juga sebaliknya.
Dan lain-lain
JIKA - Beragama disamakan dengan memakai HELM :
1. Ada orang yang tidak mau memakai helm walau di jalan raya. Tidak takut kepada kecelakaan, mengabaikan keselamatan jiwanya (atau orang yang diboncengnya), tidak perduli pada peraturan.
2. Ada yang memakai helm dengan kesadaran sendiri, saat berkendara. Ada polisi atau tidak, ada peraturan atau tidak, dia tetap memakai helm. Sebab, dia memikirkan keselamatan dirinya.
3. Ada yang memakai helm kalau dipaksa oleh orang lain.
4. Ada yang memakai helm karena takut pada polisi.
5. Ada yang menggantikan helm dengan benda lain : topi, kerudung, dst.
LEBIH BENAR, MENGANGGAP BODOH
Tanda > dibaca "Merasa lebih benar"
A = Tidak menikah / kawin
B = Beristri satu (monogami)
C = Beristri lebih dari satu (poligami)
D = Bersuami lebih dari satu (poliandri)
E = Free Sex (tidak terikat pernikahan)
RUMUSnya adalah A > B > C > D > E > A dst.
A = Ber TUHAN satu (monotheisme)
B = Ber TUHAN tiga (Trinitas)
C = Ber TUHAN 40
D = Ber TUHAN ribuan
E = Tidak bertuhan (Atheis)
RUMUSnya adalah A > B > C > D > E > A dst.
< = "menganggap bodoh"
Pemain sepak bola < pemain volley < pemain basket < petinju < atlet renang < pemain basket < pemain musik < dst.
=== TEMAN-TEMAN KITA ===
Suatu hari, seorang laki-laki melamar pekerjaan. Dia di test oleh seorang manager personalia.
Manager / M = Siapakah Abraham LIncoln?
Pelamar / P = Saya tidak tahu
M = ????
M = Siapakah Albert Einstein?
P = tidak tahu pak!
M = (sedikit marah) Siapa Soekarno Hatta ?
P = tidak kenal pak!
M = Keluar! Orang macam apa kamu! Nama tokoh-tokoh terkenal, tidak tahu? Kamu tidak pantas kerja di sini!
P = Bapak kenal Badirun?
M = ??? Tidak!
P = Bapak tahu Sokran ?
M = ???? Tidak... !!! Siapa mereka?
P = Bapak kenal Waluyo ?
M = Tidak, tidak tidak tidak !!! Apa maksudmu?
P = Nah, sama khan? Saya tidak kenal 'teman-teman Bapak', dan sebaliknya bapak juga tidak kenal 'teman-teman saya'...
M = ????
=== gak mau dikritik ===
Dua orang sahabat bertemu, dan saling membanggakan dirinya. Ternyata masing-masing membeli sebuah mobil yang baru. Si A merasa mobilnya lebih baik dari B, karena dia beli yang model pertama. Si B ngotot mobilnya lebih baik, sebab keluaran terbaru pabrik mobil.
Akhirnya, karena saling merasa menang dan tidak mau mengalah, mereka meminta seseorang ahli mobil membantu membandingkan mobil siapa yang paling baik / bagus mutunya. Si ahli menyetujui dan menuju rumah si A.
Setelah sampai di rumah si A, ahli mobil tadi langsung memeriksa body, mesin, lampu, dst. Dan, mesin mobil itu dinyalakannya, mobil itu dipakainya sekitar 10 menit.
"Bagaimana pak? Bagus khan mobil saya?" Si A bertanya dengan penuh harap.
"Bagus, bagus, mesinnya memang sudah tua, tapi tetap terjaga kualitasnya, sebab terbuat dari bahan-bahan yang teruji dan berkualitas tinggi..."
Si A tersenyum gembira... dan bertanya kepada si B. "Nah, sekarang kita lanjutkan ke mobilmu... untuk di test seperti mobilku..."
"Tidak perlu!" Si B menjawab, mengejutkan 2 orang tadi.
"Lho? Khan kita sama-sama pengin tahu, mobil mana yang paling bagus? " Si A heran.
"Tidak perlu di test, pokoknya aku punya keyakinan kuat, bahwa mobilku lebih bagus dari punyamu!" Si B ngotot.
"Jangan begitu dong... khan kita sudah sepakat, saling mengevaluasi mobil2 kita?" Tanya si A.
"Pokoknya kalian tidak boleh melihat atau mengetest mobilku, aku yakin dan tidak akan berubah pendiriaan bahwa mobilku lebih bagus!" Si B tak bergeming... dan meninggalkan dua orang itu...